tribunindonesia

Archive for the ‘OLAHRAGA’ Category

DKI Pertahankan Mahkota Juara Kejurnas Inkai 2010

In OLAHRAGA on 28 Februari 2010 at 7:28 PM
oleh Prima Sp Vardhana

KEJUARAAN Nasional (Kejurnas) Institut Karate-do Indonesia (Inkai) 2010 telah selesai Minggu (28/2) lalu. Selama tiga hari pertarungan antar karateka andalan pengprov perguruan se-Indonesia di GOR Kertajaya Surabaya itu, ternyata peta kekuatan dua besar tidak berubah dari hasil Kejurnas dua tahun lalu. Peringkat satu atau juara umum tetap disandang oleh Kontingen DKI Jaya, sementara tuan rumah Jawa Timur harus iklas duduk di peringkat runner-up.

Kendati peringkat dua besar nasional tidak mengalami perubahan. Namun, terjadi selisih perolehan medali yang sangat signifikan. Jatim menempati peringkat runner-up dengan perolehan medali 10 emas, 9 perak, dan 11 perunggu, sementara DKI Jaya mempertahankan predikat juara umum dengan raihan medali 32 emas, 14 perak, dan 15 perunggu.
Kegagalan Jatim memenuhi ambisinya merebut predikat juara umum, menurut Atjuk Sukotjo -wakil sekretaris umum (Sekum) Inkai Jatim, lebih disebabkan oleh faktor non-teknik yang bersumber dari perubahan regulasi pertandingan yang mendadak dan dekat hari pelaksanaan. Sehingga banyak target medali emas yang berpotensi diraih Jatim, ternyata di atas tatame (matras pertarungan, red.) harus terbang ke kubu DKI Jaya atau dicuri daerah lain. Mengapa demikian.
Perubahan regulasi pertandingan yang ditetapkan PB sekitar 10 hari sebelum hari H pelaksanaan Kejurnas itu, ternyata sangat berpengaruh terhadap strategi yang telah dimatangkan tim Jatim sebagai tuan rumah. Salah satunya, dikatakan Atjuk, pengprov mengalami kesulitan dalam penyusunan ulang kelas yang diikuti atlet andalan. Sebab banyak atlet yang wajib naik kelas, karena faktor usia.  
“Aturannya setiap kelas maksimal diikuti dua karateka daerah, tapi regulasi baru membuat satu kelas bisa terisi tiga hingga empat atlet. Sehingga Jatim harus melakukan kristalisasi, bahkan beberapa atlet potensial dititipkan ke daerah lain demi pembinaan,” ujar pria bertubuh subur ini.
Perubahan regulasi pertandingan yang dilakukan PB, menurut dia, menyangkut faktor pembatasan usia atlet untuk tampil di kelasnya. Awalnya PB memberi batasan kelahiran adalah Februari. Namun, keputusan tersebut diubah menjadi April dan ironisnya diubah lagi menjadi bulan Juli saat sepuluh hari jelang pelaksanaan waktu kejuaraan. Pertimbangan PB untuk persiapan Kejurnas Piala Mendagri yang digelar Juli 2010 di Makassar.
”Pertimbangan untuk target prestasi itu sangat kami dukung. Namun kedepannya nanti penyusunan regulasi kejurnas dengan dasar pembinaan nasional itu, hendaknya dimatangkan lebih dahulu sebelum diumumkan, sehingga tidak merugikan sistem pembinaan yang telah dimatangkan pengprov,” katanya.
NAIK KELAS

Tudingan kubu Jatim tersebut ditanggapi dingin oleh kubu DKI Jakarta. Mereka menilai tu­dingan tuan rumah itu terlalu klise dan mengada-ada. ”Jangan regulasi pertandingan yang selalu disalahkan jika gagal, tapi setiap pengprov harus cerdik dalam melakukan pembinaan. Sehingga kapan pun waktunya PB mengubah-ubah regulasi pertandingan, sebuah pengprov tetap memiliki sebuah pasukan andalan yang berpotensi medali,” kata Denny A. Karundeng, Kabid Binpres Inkai DKI Jaya.

Nasib yang dialami Inkai DKI Jaya, menurut pria yang biasa bicara blak-blakan ini, pengprov daerah lain tidak ada bedanya. Namun pengprov memanfaatkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya sebagai pertimbangan. Karena itu, saat melakukan persiapan pada lima bulan silam, karateka yang disiapkan langsung diproyeksikan untuk naik kelas. Targetnya saat PB melakuan perubahan regulasi, maka karateka yang digemblengkan dapat langsung naik kelas dan tetap berpotensi medali.
Strategi Inkai DKI Jay itu terbkti cukup manjur. Di saat PB Inkai melakukn perubahan regulasi kejurnas sebagaimana kebiasaan-kebiasaan sebelumnya, maka kubu DKI tidak mengalami kebingungan dalam menyusun atlet sebagaimana kelasnya. Tidak hanya itu, ternyata strategi yang disiapkan kembali membuat pasukan berkekuatan 84 karateka itu kembali menjadi squad terbaik dan menyandang predikat juara umum.
Manajer Inkai DKI Jaya, Agus Suseno mengatakan, raihan medali kontingen yang dibawahnya itu memenuhi tar­get medali yang dibebankan pengprov. Sukses ini lantaan persiapan tim yang maksi­mal dan terstruktur. Selain itu, karena sukses DKI dalam kejurnas kali ini merupakan yang kelima kalinya. Sebelumnya DKI sudah menyandang predikat juara umum dalam kejurnas 2000, 2004, 2006, dan 2008.
Sedangkan Ketua PB Inkai Jend (Purn.) TNI Riyamizard Riyacudu didampingi Ketua Umum Forki Jatim Totok Lusida menegaskan, bahwa penyelenggaraan Kejurnas Inkai yang diikuti 996 karateka dari 31 daerah di Indonesia itu merupakan wadah mencari karateka bertalenta dan berpotensi. Para peraih medali emas nantinya akan membela nama perguruan untuk tampil dalam kejurnas karate Piala KSAD Maret. Target Inkai adalah memperbaiki prestasi pada dua tahun lalu.
Penyelenggaraan kejurnas tersebut, diakui mantan Pangdam V Brawijaya ini, sebagai kalender kaderisasi atlet di internal perguruan. Selain itu, sebagai salah satu cara PB dalam mengevaluasi kualitas sistem pembinaan yang berlangsung di semua pengprov. “Kalau pun hasil kejurnas ini menghasikan kebanggan dan kejengkelan, itu merupakan sesusatu yang lumrah. Sehingga tidak prlu menjadi sebua ganjalan yang membuat perguruan reta, tapi djadikan bahan kajian demi meningkatkan kualitas karateka Inkai untuk berkibar di peta nasional dan dunia,” kata menantu mantan Wapres Tri Sutrisno ini.(vd)

Imigrasi Tanjung Perak Akan Tertibkan Dokumen Imigrasi Pemain Bola Asing

In HUKUM, IMIGRASI, OLAHRAGA on 16 Desember 2009 at 6:07 PM
Keberadaan Pemain Bola Asing (seri 1)
oleh Prima Sp Vardhana/ Nicolay Miftahurrahan

SURABAYA, TRIBUN – Dokumen keimigrasian pemain sepakbola asing yang dimiliki klub-klub profesional di seluruh Indonesia, ditengarahi menyalahi aturan keimigrasian. Ini terbukti dari tidak adanya data pemain asing yang dimiliki kantor-kantor imigrasi yang ada di seluruh Indonesia. 

Keberadaan para pemain asing tersebut masuk rana pelanggaraan hukum, dengan menyalahi keabsaahan ijin tinggal dan bekerja yang diatur dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 Tahun 1994 tentang Pengawasan Orang Asing dan Tindakan Keigrasian Presiden RI.

Berpijak pada pelaksanaan peraturan tersebut, Kepala Kantor Imigrasi Klas I Tanjung Perak, Eko Kuspriyanto SH., MH. tertarik menggelar operasi pemeriksaan dokumen keimigasian para pemain asing tersebut. Modus operasi rencananya akan dilakukan dalam dua versi, yaitu melakukan pemeriksaan dadakan di lapangan pertandingan saat para pemain asing tengah bertanding. Atau melakukan pemeiksaan dokumen di kantor-kantor klub sepakbola bersangkutan.

“Kami tidak akan mentolerir atas pelanggaran dokumen imigrasi para pemain asing yang terjadi. Jika terbukti menyalahi, maka kami akan mengambil tindakan tegas terhadap pemain tersebut, agen yang menangani, serta klub sepakbolanya,” kata Eko di ruang kerjanya, Rabu (16/12).

Suryo Kibarkan Citra Indonesia Terbaik Dalam Pembinaan Olahraga

In OLAHRAGA on 13 Desember 2009 at 6:00 PM
SEA Games Ke-25 Laos
Vientiane, TRIBUN – Sprinter nasional Suryo Agung Wibowo kembali menyandang predikat manusia tercepat di Asia Tenggara. Sukses itu diukirkan pria berkulit legam ini, setelah dia memenangkan babak final nomor sprint 100 meter putra SEA Games ke-25 di Stadion Nasional Laos, Vientiane, Minggu (13/12). Ia berhasil membukukan catatn waktu tercepat 10,17 detik.
”Rekor SEA Games pecah!” teriak Suryo seusai melintasi garis finis yang pertama. Sembari berteriak, ia menunjuk ke papan pencatat waktu di Stadion Nasional, Vientiane. Catatan waktunya 10,17 detik, yang tercepat diantara pesaingnya mengantarnya berhak untuk berkalung medali emas.
Istimewanya lagi, waktu Suryo kali ini sekaligus mempertajam rekor SEA Games 10,25 detik atas namanya sendiri, yang diukirnya saat merebut emas di  SEA Games Thailand, dua tahun silam. ”Hari ini 13 Desember menjadi milik saya. Gila, sungguh luar biasa. Syukur saya masih bisa memberikan yang terbaik,” kata Suryo kepada wartawan yang merubungnya.

Tidak hanya itu. Selain memecahkan rekor SEA Games, Suryo juga berhasil memecahkan rekor nasional 100 meter putra yang telah bertahan sejak 20 tahun lalu dengan catatan waktu 10,20 atas nama Mardi Lestari. ”Ini sungguh mengejutkan, bisa memecahkan dua rekor sekaligus, rekornas dan SEA Games. Saya sangat gembira karena target dari pelatih sebelumnya hanya mencatatkan waktu 10,20 detik, sama dengan rekornas,” kata Suryo.

U Mild U Bikers Festrack 2009 Berakhir di Surabaya

In OLAHRAGA on 15 November 2009 at 8:39 PM
by Prima Sp Vardhana

TRIBUN – Surabaya. Para jawara road race, modifikator, freestyler dari seluruh Indonesia akan adu prestise dan prestise di Park Sirkuit Kenjeran, Surabaya, 20-21 November mendatang. Mereka akan berebut predikat yang terbaik di kelas road-race dan kategori.
Persaingan yang menjadi kesemarakan itu akan memanaskan Surabaya, karena ibukota Provinsi Jawa Timur ini terpilih sebagai arena terakhir gelaran seri U Mild U Bikers Festrack 2009, setelah seri-seri sebelumnya terselenggara dengan sukses di Yogyakarta, Samarinda, Manado, Jakarta, dan Batam. Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribun Indonesia.
Dalam rilis yang masuk 15 November malam, Brand Manager U Mild, Ahmad Nasyiruddin mengatakan kehadiran U Mild U Bikers Festrack 2009 seri Grand Final di Surabaya itu sudah dinantikan para bikers Indonesia. Selain mereka aka bersaing dengan sesamanya, dalam seri pemuncak itu juga akan hadir para Jawara dari cabang road-race, modifikasi, dan freestyle.

“U Mild U Bikers Festrack 2009 seri terakhir ini akan menjadi sebuah ajang perebutan hadiah utama yang tidak ada di gelaran nasional lainnya. Hadiah utama itu diantaranya penjenjangan karir ke level yang lebih tinggi,” kata Nasyir.

KONI Sidoarjo Diharapkan Rangkul Bapak Angkat Buat Cabor

In OLAHRAGA on 22 Oktober 2009 at 5:02 PM

oleh Prima Sp Vardhana



TRIBUN, Sidoarjo – Pekan olahraga Provinsi (Porprov) II Jatim di Malang telah berakhir 10 Oktober lalu. Kontingen Kota Surabaya berhasil mempertahankan prestasinya sebagai juara umum dengan 47 emas, sementara posisi kedua hingga kelima ditempati kontingen tuan rumah Kota Malang, Kab. Sidoarjo, Kab. Malang, dan Kota Kediri. 

Dalam perebutan kursi lima besar itu, prestasi yang ditunjukkan kontingen Kab. Sidoarjo sangat luar biasa. Pasukan yang hanya menggelar pemusatan latihan daerah (Puslatda) hanya lima hari mulai 27 September hingga 1 Oktober itu, ternyata berhasil memperbaiki prestasi yang diraih dalam Porprov I/2007 di Surabaya. Kontingen yang hanya berlaga dalam 17 cabang olahraga (cabor) dari 20 cabor yang dipertandingkan itu, dengan mengejutkan menggusur posisi kontingen Kota Kediri dari posisi ketiga.

Sukses yang didulang para atlet Sidoarjo itu secara prestise sangat membanggakan Bupati Sidoarjo H. Win Hendrarso saat dihubungi di ruang kerjanya, beberapa hari lalu. Menurut orang nomor satu di Kota Delta itu, karena sukses memperbaiki posisi itu secara prestasi membuktikan keberhasilan sistem pembinaan olahraga yang dilakukan pengurus cabang (pengcab) olahraga di Sidoarjo.

Sedangkan kucuran medali yang dijanjikan KONI Sidoarjo akan diberikan terhadap atlet yang berhasil mendulang medali Porprov II dilakukan pada 19 Oktober. Peraih medali emas mendapat Rp 2 juta. Peraih medai Perak dan Perunggu, masing-masing diganjar Rp 1,5 juta dan Rp 1 juta. Untuk atlet yang tidak mendapat medali, masing-masing memperoleh Rp 200 ribu.

Kebahagiaan yang ditunjukkan Win kian memuncak, setelah diketahui dalam pertempuran perebutan medali Porprov II di Malang, ternyata ada beberapa tim cabor mampu membukukan medali melebihi target yang ditetapkan KONI Sidoarjo. Tim karate, misalnya. 

”Saya berharap kedepannya KONI harus memberikan perhatian spesial terhadap cabor-cabor yang mampu mendulang medali melebihi target, sehingga prestasi para atletnya mengalami peningkatan pesat dan bermanfaat untuk Jatim dan nasional,” ujarnya.

Surabaya Siap Jadi Tuan Rumah ‘Murni’ Porprov 2011

In OLAHRAGA on 22 Oktober 2009 at 4:46 PM

oleh Prima Sp Vardhana



TRIBUN, Surabaya – Sukses mempertahankan predikat juara umum dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II Jatim di Malang, 5 -10 Oktober, memantapkan KONI Surabaya untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah pesta olahraga paling prestisius se-Jatim III/2011 mendatang. Bahkan kesiapan menjadi tuan rumah itu sudah dilaporkan dan disetujui Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono.
 
Kendati demikian, kesiapan yang disampaikan komite olahraga Kota Pahlawan yang dipimpin Heroe Poernomohadi itu, tidak sekadar strategi untuk mempertahankan predikat juara umum Porprov yang ketiga kalinya. Namun lebih bersifat keinginan melaksanakan Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2007 pasal 16 tentang sistem penyelenggaraan pekan olahraga provinsi atau pekan olahraga kabupaten/kota, khususnya ayat 2 dan 3.  
 
Sikap ini terlihat dari kesiapan KONI Surabaya sebagai tuan rumah Porprov III/2011 dengan dua catatan persyaratan, yang selaras dalam penafsiran PP No.17/2007 pasal 16 ayat 2 dan 2. Dua persyaratan yang berintikan pada keinginan menjadi tuan rumah secara murni dalam menggelar seluruh nomor pertandingan di wilayah sendiri itu, adalah pertama pengelolaan seluruh dana penyelenggaraan dari Pemprov Jatim untuk Porprov diserahkan dan menjadi tanggung jawab KONI Surabaya. Kedua, kepanitiaan juga menjadi tanggung jawab penuh daerah, bukan lagi dipegang KONI Jatim.
 
“Dua persyaatan yang melengkapi kesiapan kami sebagai tuan rumah Porprov 2011, sesungguhnya bukan sebuah persyaratan baru. Pasalnya persyaratan itu pernah disodorkan KONI Surabaya saat ditunjuk KONI Jatim untuk menjadi tuan ruma Porprov I,” kata Heroe di ruang kerjanya.
 
Namun, dua persyaratan tersebut ditolak KONI Jatim dengan alasan persyaratan tersebut dinilai membuat peran serta KONI Jatim dalam penyelenggaraan Porprov menjadi hilang. Dampak penolakan itu membuat KONI Surabaya memutuskan mundur dan menolak dilibatkan dalam kepanitiaan Porprov I.
 
Tak pelak lagi posisi KONI Surabaya dalam Porprov I, diakui mantan pesilat andalan Jatim itu, murni sebagai peserta. Kota Surabaya hanya bersifat sebagai salah satu lokasi pertandingan bersama Gresik dan Sidoarjo, sementara porsi tuan rumah ditangani langsung oleh KONI Jatim.