tribunindonesia

Archive for the ‘PILBUP SIDOARJO’ Category

Emy Susanti Tak Tertarik Ikut Berebut W-1

In PILBUP SIDOARJO on 22 Agustus 2009 at 9:32 AM


oleh Nikolai Miftahurrahman

MEMATANGKAN strategi atau tahu diri atas lemahnya kepopuleran di mata masyarakat Sidoarjo, maka orang terdekat Hj. Emy Susanti buru-buru mengumumkan, bahwa permaisuri Bupati Sidoarjo H. Win Hendrarso itu tak akan maju dalam bursa Pemilihan Bupati (Pilbup) Sidoarjo 2010 mendatang.

”Bu Emy sudah bilang ke saya, beliau tidak akan maju, kok. Jadi peta pilbup yang mulai memanas saat ini jangan dikait-kaitkan lagi dengan Bu Emy. Kasihan dia,” kata salah satu orang dekat Emy yang juga pejabat structural di Pemkab Sidoarjo ini wanti-wanti, Jumat (21/8).

Pengumuman tidak ikutnya Emy Susanti itu tentu saja sangat mengejutkan, para kuli disket. Bagaimana tidak. Pengumuman itu muncul pasca diumumkannya hasil sigi popularitas tokoh di mata masyarakat Sidoarjo, yang dilakukan sebuah lembaga survei independen dari Surabaya.  

Selain itu, pengumuman tersebut sangat kontroversi dengan rumor yang berkembang sejak pertengahan 2008 lalu, bahwa Ketua Penggerak PKK Sidoarjo, Direktur Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Sidoarjo, sekaligus dosen FISIP Unair itu disiapkan Bupati Win sebagai pengganti yang disiakan saat suksesi pada tahun 2010. 

Karena itu, berbagai acara seremonial pemkab pun disiapkan dan dikemas untuk melibatkan Emy Susanti. Targetnya selain membangun imaje. Juga, merancang nama Emy populer dan akrab di telinga masyarakat Sidoarjo.

Semua rencana besar mendongkrak citra dan kepopuleran Emy yang tidak pernah diakui Win Hendrarso itu, ternyata berantakan di tengah jalan. Selain rontok oleh hasil sigi popularitas yang menempatkan Emy Susanti di peringkat kedua dibawah Wakil Bupati Sidoarjo H. Syaiful Ilah yang membukukan 35,5% suara responden. Sementara Emy mendapat 10,7 persen suara dari 1000 resonden survei. Juga, berantakan oleh fatwa Gus Mus (KH. Mustofa Bisri, red.) yang menegaskan, bahwa khalifah (pemimpin) digariskan agama Islam harus diemban seorang pria.

Ironisnya ”pengunduran diri” Emy yang jelas-jelas tersandung hasil survey dan fatwa ulama tentang posisi khalifah yang diatur Islam harus ditangan pria itu, ternyata orang terdekat Emy terkesan tidak mengakui. Menurut pria yang menolak disebut jati dirinya itu, tidak ikutnya Emy untk berebut tahta W-1 itu bukan disebabkan oleh apa pun. 

”Bu Emy memastikan tidak ikut Pilbup bukan disebabkan oleh apa pun. Karena sejak awal memang tidak pernah berminat untuk ikut. Rumour yang menyebutkan beliau ikut kan akal-akalan para wartawan agar peta Pilbup jadi berita menarik,” kata sumber tersebut sembari meninggalkan kerumunan wartawan. (nic/tribunonline@gmail.com)  

Win akui Saiful Ilah Kandidat Pilbup Tersiap

In PILBUP SIDOARJO on 21 Agustus 2009 at 3:49 PM


oleh Prima Sp Vardhana

PEMILIHAN Bupati (Pilbub) Sidoarjo baru akan berlangsung pertengahan tahun depan. Namun nama H. Syaiful Ilah diprediksi banyak pihak sebagai kandidat kuat, yang akan melenggang ke tahta Sidoarjo 1 menggantikan Win Hendrarso.

Prediksi akan peluang Wakil Bupati Sidoarjo itu berpeluang duduk di tahta Bupati itu, salah satunya berdasar hasil survei popularitas tokoh terhadap 1000 masyarakat Sidoarjo. Dalam survei selama tiga bulan terakhir yang dilakukan sebuah lembaga survei independen dari Surabaya itu, Pemimpin PKB Sidoarjo itu memperoleh 35,5 persen suara responden. Prosentase tersebut merupakan yang tertinggi dibanding kandidat lain.

Peringkat kedua ditempati Emy Susanti, istri Bupati Sidoarjo Win Hendrarso. Ketua Penggerak PKK Sidoarjo, Direktur Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Sidoarjo, yang juga dosen FISIP Unair ini membukukan 10,7 persen suara. Posisi ketiga ditempati Ketua DPW PKB Jatim, Imam Nahrawi dengan 3,2 persen suara.

Sedangkan nama Gesang Budiarso, Komisaris Utama PT. Minarak Lapindo Jaya memperoleh 1,8 persen suara. Munculnya nama caleg Partai Golkar untuk DPR RI dari Dapil I Jatim yang gagal ini tiba-tiba menyodok ke peringkat, layak disebut mengejutkan. Selain dia sangat jauh dari birokrasi, Gesang juga termasuk tokoh penting dibalik operasional perusahaan pengeboran minyak, yang membuat perekonomian Sidoarjo merosot ke titik nadir.

Kendati hasil sigi popularias yang keabsahannya banyak diragukan para tokoh terpilih atau pun kubu pendukung masing-masing, tapi hasil survei tersebut sempat menjadi bahan guyonan gayeng antara kubu Saiful Ilah dan Emi Susanti dalam acara ramah tamah bupati dengan para anggota dewan yang baru dilantik di Pendapa Delta Wibawa, Jumat (21/8). 

Suksesi tahta Sidoarjo 1 itu diletupkan oleh Bupati Win Hendrarso saat memberikan pidato sambutan pelantikan para Anggota Dewan. Orang nomor satu di Sidoajo itu, mengatakan, tampuk kepemimpinan Sidoarjo mendatang sudah dapat dipastikan akan jatuh ke tangan Saiful. 

”Saya pribadi punya keyakinan demikian, karena survei kepopuleran Pak Saiful saat ini saja sudah mencapai 60 persen,” kata Win dengan nada serius.

Hasil sigi popularitas yang dilakukan sebuah lembaga survei di Surabaya itu. Menurut ia, sepintas lalu sangat meragukan lantaran responden yang disurvei tak tercantum datanya secara valid. Wilayah sebaran foam survei, misalnya. Atau pun pertanyaan yang tercantum foam tersebut. Juga waktu penyelenggaraan suvei itu dilakukan.

Data Pengukur

Sebagai hasil karya yang diakui sebuah lembaga dengan saat pemunculan data yang terkesan ujug-ujug. Win Hendrarso berharap, semua pihak yang merasa terlibat dalam bursa pilbup 2010 perlu untuk menghargai. Paling tidak sebagai data pengukur atas kekurangan diri, sehingga dapat melakukan perbaikan dan penyempurnaan untuk keberhasilan dalam pilbup mendatang.

Sedangkan Saiful Ilah yang secara tersirat mendapat lampu hijau dari Win dalam proses suksesi di tahun 2010, ternyata menanggapi survei itu sebagai sebuah kelakar yang kurang sempurna. Hasil sigi popularitas itu dinilainya kurang akurat. ”Hasil survei yang disebutkan Pak Win dan yang diumumkan kok beda. Pak Win menyebut 60 prosen, tapi yang diumumkan 35,5 prosen. Perbedaan ini jangan-jangan akibat surveinya sambil ngantuk,” katanya dengan tertawa ngakak.

Sikap kurang serius yang ditunjukkan Ketua Pengusaha dan Pemilik Tambak se-Sidoarjo ini, ternyata sejurus kemudian berubah sebaliknya. Ia terlihat serius menanggapi. Salah satunya adalah pengakuan Syaiful, bahwa ia sudah menemui para kyai sepuh NU di Sidoarjo dan Jawa timur. Kalender sowannya itu untuk meminta restu maju dala bursa calon Bupati Sidoarjo pada tahu 2010. 

Program lain yang akan dibawahnya dalam pencalonannya merebut Sidoarjo 1 adalah obsesinya mewujudkan pembangunan Kawasan Sidoarjo Baru. Titik tolak pembangunan itu adalah real estat KNV (Kahuripan Nirwana Village), yang diatas kertas salah satu anak perusahaan PT. Minarak Lapindo Jaya dengan Komisaris Utama Gesang Budianto.

Program yang mengaitkannya dengan PT. Minarak itu sebagai simbolik, pencalonannya nanti akan menggandeng Gesang sebagai wakilnya? Syaful mengaku, sosok calon yang digandengnya sampai saat ini belum ditentukan. Ia masih dalam kondisi jomblo. ”Siapa calon yang akan mendampingi saya, belu ada. Saya menunggu hasil istikhoroh,” katanya. (vd/pvardhana88@gmail.com)

Peringkat Hasil Survei Atas 1000 Responden
01. H. Syaful Illah (Wakil Bupati Sidoarjo) – 35% (350 suara)
02. Hj. Emy Susanti (istri Win Hendrarso) – 10,7% (107 suara)
03. H. Imam Nahrawi (Ketua DPW PKB Jatim)- 3,2 % ( 32 suara)
04. Gesang Budiarso (Komisaris Utama PT. Minarak Lapindo Jaya) – 1,8% ( 18 suara)
05. H. Sarto (Ketua Partai Demokrat Sidoarjo) – 1,5% (15 suara)
06. H. Win Hendrarso (Bupati Sidoajo 2 periode) – 1% (10 suara)
07. H. Arly Fauzi (mantan Ketua DPRD Sidoarjo) – 0,6% (6 suara)
08. H. Syafiq Mughni (mantan Rektor UMU Sidoarjo) – 0,5% (5 suara)
09. Bambang Prasetyo Widodo (Dirut PT. Media Delta Espe) – 0,5% (5 suara)
10. Vino Rudy Muntiawan (Sekdakab Sidoarjo) – 0,3% (3 suara)
11. Swing Voter (responden belum menetapkan pilihan) – 43,8% (438 suara) 

Hadi Sutjipto: Saya Tak Minat Tahta W-1

In PILBUP SIDOARJO on 18 Agustus 2009 at 1:48 PM

oleh Prima Sp Vardhana

PEMILIHAN Bupati (Pilbup) Sidoarjo baru berlangsung pertengahan 2010 mendatang, ternyata atmosfer persaingan sudah menghangat. Para calon yang telah mengikrarkan diri akan maju dalam bursa calon bupati, yaitu Wakil Bupati Sidoarjo. H. Syaiful Ilah dan Ketua Partai Demokrat Sidoarjo H. Sarto. Ataupun yang malu-malu kucing seperti yang ditunjukkan permaisuri Bupati Sidoarjo Hj. Emy Susanti Hendrarso, ternyata masing-masing secara tersirat sudah mempromosikan diri dan melempar strategi. 

Beragam teknik promosi dan strategi (prostrat) sudah dilempar para pemburuh tahta W-1 itu ke masyarakat. Sebagian berhasil membuat posisi masing-masing kian populer di masyarakat, tapi ada pula yang membuat orang lain kerepotan. Posisi Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kab.Sidoarjo, H. MG Hadi Sutjipto SH., MM., misalnya.

Gara-gara salah satu harian lokal di Surabaya merilis namanya dan beberapa nama pejabat struktural di Pemkab, juga ancang-ancang untuk mengikrarkan diri ikut bursa suksesi tahta W-1. Tak pelak lagi Hadi Sutjipto pun menjadi bahan buruan para kuli isket. Lebih mengesalkan lagi, dia harus repot membantah ucapan selamat yang disampaikan para koleganya. 

”Gara-gara digosipin ikut maju ke bursa perebutan W-1, saya akhir-akhir ini jadi repot membantah ucapan selamat para koega,” gerutu mantan Kepala Dinas Infokom Kab. Sidoarjo ini saat dikonfirmasi Tribun Online, Selasa (18/8).

Gosip tentang minatnya ikut Pilbup Sidoarjo pada 2010 mendatang, menurut ia, sebuah kabar yang tidak benar dan tidak jelas juntrungnya. Kabar itu diletupkan siapa pun untuk mengocok peta persaingan para kandidat yang sudah mengikrarkan diri, sehingga mereka merasa lawan berebut tahta W-1 bertambah.

Kendati gossip itu tidak merugikan posisinya sebagai pejabat struktural Pemkab, tapi secara moral sangat merugikan privasinya. Sebab ia harus kerepotan akibat gossip tersebut. Selain itu, karena ia merasa namanya dicatut oknum usil untuk memuluskan rencananya dalam bursa Pilbup. Karena itu, pria ramah ini bertekad melacak harian lokal yang membuatnya kerepotan. Juga, oknum usil yang meletupkan namanya sebagai sosok yang ingin meramaikan bursa Pilbup.

”Soal sikap apa yang akan saya lakukan pada media lokcal dan oknum usil tersebut, biar waktu yang menentukan. Saya maafkan kelakuan mereka atau saya tuntut di jaur hukum itu soal nanti,” ujar Hadi Sutjipto bernada serius.

Mengapa sangat kesal dengan gosip Pilbup tersebut. Pria ramah yang gemar bersepatu Adidas ini mengaku, gosip tersebut sangat melukai pribadinya. Selain tak berminat ikut memperebutkan tahta W-1, karena ia merasa tenaganya masih sangat dibutuhkan dunia pendidikan di Sidoarjo. Meningkakan sikap professional para pengajar yang ada di Sidoarjo, misalnya. 

”Obsesi saya tiga tahun kedepan, para guru di Sidoarjo semuanya sudah memiliki sikap professional. Saat kondisi ini telah menjadi atmosfer pendidikan di Sidoarjo, saya yakin setiap tahunnya akan bermunculan deret pelajar teladan yang akan mendongkrak citra daerah di tingkat nasional,” katanya. (vd/pvardhana88@gmail.com)

Gus Mus: Sidoarjo Insya Allah Dipimpin Orang NU

In PILBUP SIDOARJO on 15 Agustus 2009 at 8:57 PM

ROIS Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) menjamin Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, akan dipimpin kader NU.

Dasar prediksinya para tokoh masyarakat yang berani maju ke bursa Pemilihan Bupati (Pilbup) 2010, mayoritas pasti tokoh NU. Atau yang dekat dengan NU. Selain itu, Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu daerah yang masyoitas masyarakatnya kaum nahdliyin, sehingga peluang toko non NU pasti kecil untuk memenangkan suara di daah penghasil petis itu.

”Atmosfer yang terjadi itu bukan (perpecahan), tetapi artinya di Sidoarjo banyak kader NU yang memiliki kualitas kepemimpinan, sehingga siapa yang akan terpilih biarlah rakyat Sidoarjo yang menetukan,” katanya saat dihubungi, 15 Agustus.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi sikap warga NU terkait banyaknya kader NU yang tampil. Kader NU yang maju antara lain Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa yang didukung Partai Persatuan Pembangunan dan 12 parpol nonparlemen sebagai cagub dan Ketua Umum GP Ansor H Saifullah Yusuf yang didukung Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat sebagai cawagub.

Kader NU lainnya adalah Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH Ali Maschan Moesa, yang dinyatakan berhalangan tetap, didukung Partai Golkar sebagai cawagub. Lalu ada Bupati Mojokerto H Achmady yang didukung Partai Kebangkitan Bangsa sebagai cagub dan Ketua Umum Kosgoro Jawa Timur H Ridwan Hisjam yang didukung PDI-P sebagai cawagub. 

Menurut Gus Mus, warga NU akan senang dengan banyaknya kader NU yang meramaikan Pilgub Jatim karena siapa pun yang terpilih, dapat dipastikan tokoh NU akan memimpin Jatim, apakah sebagai gubernur atau wakil gubernur. 

”Bukan pecah lho, karena NU menghargai para tokoh NU sebagai warga negara sehingga mereka bisa maju atau bisa juga tidak. Saya sendiri tidak mendukung siapa-siapa karena saya adalah orang Jateng. 

Tetapi orang NU itu ’merem’ (menutup mata) saja saat coblosan, akan pasti tokoh NU yang terpilih,” katanya.
 
Ditanya tentang majunya Khofifah terkait kepemimpinan perempuan dalam konteks fikih, Gus Mus menilai pertanyaan itu kuno. ”Itu enggak usah ditanyakan lagi, soal itu sudah kuno,” katanya, didampingi Khofifah yang juga Ketua Umum Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU Khadijah Surabaya. (fat/tribunonline.com)

Kader Demokrat Lirik Sidoarjo 1

In PILBUP SIDOARJO on 12 Agustus 2009 at 4:12 PM

oleh Rizky Hardiyanto

BUMI Sidoarjo yang dibelit masalah lumpur Banjar Panji akibat keteledoran kerja PT. Lapindo Brantas,. Juga diprediksi beberapa paranormal akan ambles ke bumi dan hilang dari peta Indonesia, ternyata memikat kader Patai Demokrat untu teribat dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) yang kan dgelar taun 2010 mendatang.

Ambisi kader Partai Demokrat pemenang PemilihanPresiden (Pilpres) 2009 yang untuk memimpin Sidoarjo itu diletupkan oleh Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) Kab. Sidoarjo H. Sarto ST sebagaimana banyak dikutip beberap media lokal. 

Menurut pria bertubuh subur ini, ketertarikan Partai Demokrat memimpin Sidoarjo lewat Pilbup 2010 mendatang sebagai langkah untuk menyempurnakan kesuksesan berpolitik, setelah keberhasilan mengantrkan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) kembali meraih tahta Indonesia 1. Dan, keberhasilan kader Demokrat Sidoarjo merebut kursi legislative di DPRD Sidoarjo lewat Pemilihan Legisltif 2009. Demokrat behasil mengantungi 11 kursi yang secara otomatis kader partai yang didirikan SBY itu berhak untuk menduduki kursi pimpinan dewan.

“Dari bukti keberhasilan mengantongi suara terbanyak dalam Pemiihan Legislatif lalu, sudah selayaknya jika kader Demokrat dipercaya untuk memimpin Sidoarjo. Juga diberi kesempatan masyarakat untuk melakukan perubahan pada Sidoarjo yang kondisinya saat ini kian tidak menentu,” kata pengusaha yang tinggal di Brebek, Waru, ini saat dihubungi Tribun, Rabu (12/8).

Kendati demikian pria kelahiran Surabaya tahun 1953 ini, mengaku belum mengetahui tentang sosok kader Demokrat yang akan ditugaskan DPP maupun DPD Jatim untuk maju ke bursa Cabup (Calon Bupati) Sidoajo tahun 2010 mendatang.

“Sampai saat ini DPP dan DPD belum membei petunjuk tentang sosok yang didukung untuk maju dala bursa Cabup. Kami kader di Sidoarjo sebagai bawahan akan sumeleh dan selalu mendukung kebijakan pimpinan,” ujar suami dari H. Sri Lestari ini.

Bagaimana jika DPP dan DPD Demokrat Jatim memilih Sarto sebagai kader yang ditejunkan untuk tampil dalam bursa Cabup 2010 nanti. Bapak dari Joanasari ST (kandidat Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Sidoarjo) dan Rinto Januar (mahasiswa Fak. Huum Ubara Surabaya) ini mengaku, sip untuk melaksanakan amana yang diberikan pimpinan untuk berjuang habis-habisan dalam bursa Cabup tersebut.

“Saat pimpinan sudah memberi petunjuk tentang sosok yang wajib didukung kader Demokrat di Sidoarjo, maka DPC akan mulai beraksi menggalang pasukan tempur untuk mengantarkan kader tersebut ke kursi Sidoarjo satu,” katanya meberi jaminan.

Tentang peluang kader Demokrat tersebut merebut tahta Sidoarjo 1, Sarto yakin peluag kader tersebut sangat besar. Ini sudah teruji dan terbukti dalam Pileg dan Pilpres 2009. Dalam dua pesta demorasi tersebut suara yang berhasil dijaring Partai Demokrat sangat besar. (riz/tribunonline@gmail.com) 

Gus Ali: Sidoarjo Harus Dipimpin Arek Sidoarjo

In NASIONAL, PILBUP SIDOARJO on 11 Agustus 2009 at 10:39 AM

oleh Prima Sp Vardhana

PEMILIHAN Bupati Sidoarjo yang akan berlangsung 2010 mendatang, ternyata saat ini sudah ramai dibicaakan para poltikus di kota petis. Beberapa partai sudah mulai memanaskan suasana dengan melempar jaring untuk mengantarkan kadernya maju ke kancah pemilihan. Atau pun sekadar memasang pikatan untuk menjerat sosok-sosok politikus yang tertarik maju ke arena pemilihan bupati.

Kondisi politik Sidoarjo yang mulai memanas itu, ternyata sangat memprihatinkan Gus Ali Mashuri dari Tulangan, Sidoarjo. Pimpinan Ponpes Bumi Shalawat ini meminta, para politikus Sidoarjo hendaknya bersikap bijaksana dalam meramaikan pesta Pilbup. Salah satu nasehatnya, para partai yang tertarik untuk bermain dukung mendukung dan menjadi tim sukses salah satu sosok, hendaknya mengedepankan empatinya untuk berpihak pada masyarakat Sidoarjo. Bukannya ramai-ramai berpolemik di media demi kepentingan politik masing-masing partai.

“Bumi Sidarjo ini milik masyarakat Sidoarjo, maka semua partai yang ada di Sidoarjo hendaknya membiarkan masyarakat Sidoajo untuk memilih umarahnya. Saya yakin masyarakat Sidoarjo saat ini sudah pandai bepolitik. Hati kecil mereka sudah tahu, siapa tokoh masyarakat calon bupati yang layak mereka pilih untuk menjadi Bupati lewat Pilbup 2010,” katanya saat ditemui di ponpesnya, Senin (10/08)  

Peringatan yang dilemparkan pada para politikus di Sidoarjo itu, diakui, karea ia sudah eneg dengan sikap yang para politikus selama ini. Melakukan rekayasa kesuksesan seorang tokoh untuk memimpin sebuah daerah, baik di tingkat satu atau pun tingkat dua. Ironisnya saat “jago-nya” berhasil memimpin suatu daerah dan terbuti melakukan kesalahan yang menyakii masyarakat, ternyata paa parai politik itu melakukan cuci-tangan. Mereka menolak bertanggungjawab pada masyarakat atas perilaku dzolim yang dilakukan umarah  jagoannya.

Karena itu Kyai yang hobi bermain adminton ini, meminta semua partai di Sidoarjo, baik yang mendapat jaah kursi di DPRD Sidoarjo ataupun tidak hendaknya mengubah konsep berpolitik mereka dalam Pilbup Sidoarjo 2010. Konsep berpolitik yang hendaknya dilakukan partai-partai adalah menampung amanah yang dimiliki masyarakat Sidoarjo tentang tokoh yang diharapkan menjadi umara mereka. Saat tokoh yang akan mendapat amanah masyarakat itu didapat, maka partai-partai itu mulai melakukan gerakan untuk mensukseskan amanah masyarakat itu.

“Kalau saya boleh berargumen, berbagai masalah yang saat ini menimpa Sidoarjo ini merupakan dampak dari siap blinger yang dilakukan para politikus. Sehingga membuat Allah SWT sewot dan memberi cobaan berbagai masalah sosial untuk membuka mata para partai-partai itu tentang kemampuan umarah dukungan mereka yang dipaksakan untuk didukung masyarakat sebagai bupati,” ujarnya.

Dalam kondisi Sidoarjo yang saat ini dalam titik nadir, secara ekonomi ataupun sosial. Gus Ali menawarkn sebuah wacana, bahwa umarah yang layak memimpin Sidoarjo lewat Pilbup 2010 hendaknya tokoh masyarakat yang asli arek Sidoarjo. Artinya tokoh tersebut menjadi warga Sidoarjo bukan disebabkan oleh hubungan perkawinan dengan warga Sidoarjo. Sebab tokoh masyarakat yang asli Sidoarjo, diyakini Gus Ali, secara prinsipil akan memiliki empati lebih banyak terhadap kondisi masyarakat Sidoarjo dibanding kepentingan politik partai pendukungnya, yang rata-rata hanya berpikiran kekuasaan dalam pengendalian sebuah daerah.

“Masyarakat Sidoarjo saya sarankan dalam Pilbup nanti hanya memilh tokoh asli Sidoarjo sebagai umarahnya. Sehingga kepentingan dan semua permasalahan sosial dan ekonomi Sidoarjo dapat segera terselesaikan,” katanya. (pvardhana88@gmail.com)