tribunindonesia

Archive for the ‘BURSA PILKADA’ Category

Pasangan SUCI Sosialisasikan Rekom DPP PKB

In BURSA PILKADA on 13 April 2010 at 2:15 PM
oleh Nico Miftahurahman / Prima Sp Vardhana
Sidoarjo, TRIBUNMisteri turunnya Rekom DPP PKB pada pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) H.  Saiful Ilah dan H. Muhammad Ngatino Hadi Sutjipto, Selasa (13/04) siang, disosialisasikan di  kantor DPC PKB Sidoarjo Jalan Airlangga no 1 Sidoarjo.
Selain untuk memberi kepastian pada jajaran pengurus PAC PKB Se-Sidoarjo, tentang turunnya Rekom DPP PKB yang memilih pasangan Wakl Bupati Sidoarjo dan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekdakab Sidoarjo itu sebagai calon yang akan diusung dalam Pemilukada 2010, Juni mendatang. Sosialisai yang juga dihadiri jajaran Dewan Syuro DPC PKB Sidoarjo itu, secara politis untuk mematahkan intrik politik ”Kubu Kelopo Sepoloh” yang berambisi membegal perjalanan Syaiful Ilah merebut tahta W-1.
Sebagai informasi tambahan, Kubu Kelopo Sepuluh adalah kelompok yang dipimpin KH Abdi Manaf. Kabar yang berhasil dikumpulkan Harian TRIBUN INDONESIA, Jakarta, dan TRIBUN ONLINE, kelompok ini memaksakan kehendak agar Sekretaris DPC PKB Choiri Mahfudz dipilih Syaiful Ilah sebagai pasangan yang diusung PKB Sidoarjo maju dalam Pemilukada 2010. Namun keinginan tersebut tidak dituruti Saiful Ilah yang lebih memilih Hadi Sutjipto. Alasan Ketua PKB Sidoarjo itu sangat realistis. Choiri tidak memiliki pendukung yang membumi di masyarakat Sidoarjo, sehingga menggandeng Choiri akan membuat peluang PKB merebut tahta W-1 sangat rawan. Baca entri selengkapnya »

DPP PKB Rekom Duet Saiful Ilah–Hadi Sutjipto

In BURSA PILKADA on 12 April 2010 at 4:24 PM
oleh Nico Miftahurahman/ Prima Sp Vardhana
KOMITMEN Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, Drs. H. Muhaimin Iskandar, MSi untuk merekomendasi pasangan H. Syaiful Ilah dan H. MG Hadi Sutjipto sebagai Calon Bupati (Cabup) dan Caln Wakil Bupati (Cawabup) PKB dalam Pemilukada Sidoarjo 2010, ternyata tak bergeming oleh serangan ”taufan politis” yang dilakukan oleh para Cabup dan Cawabup yang menemui Muhaimin di Jakarta untuk dipasangkan dengan Syaiful Ilah.
Demikian pendapat Gus Rahmat saat dimintai komentar tentang kabar turunnya Rekomendasi DPP PKB yang menunjuk H. Syaiful Ilah dan H. MG Hadi Sutjipto.
”Saya kenal dan tahu sosok dan karakter Muhaimin sejak dia belum ke Jakarta sebagai politikus PKB. Dia punya karakter unik dan sulit ditebak, tapi kalau berurusan dengan aqidah dan petunjuk Allah SWT, dia sangat zakelijk dan gak bisa diubah oleh siapa pun dan materi apa pun,” kata ulama muda saat dihubungi ponselnya, Senin (12/4) sore.
Karena itu, ulama yang senang bermain jejaring sosial di internet ini, tetap yakin Muhaimin sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, akan menerbitkan Rekom Cabup dan Cawabup PKB Sidoarjo untuk Syaiful Ilah dan Hadi Sutjipto. Kabar keberangkatan tim sukses Gesang Budianto ke Jakarta atau calon lain dari PT. Minarak Lapindo Jaya untuk menemui Muhaimin, sejak awal diyakini tak akan mengubah komitmen Muhaimin. Baca entri selengkapnya »

DPP PKB Rekom Duet Saiful Ilah–Hadi Sutjipto

In BURSA PILKADA on 12 April 2010 at 4:24 PM

oleh Nico Miftahurahman/ Prima Sp Vardhana
Sidoarjo, TRIBUN – Komitmen Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, Drs. H. Muhaimin Iskandar, MSi untuk merekomendasi pasangan H. Syaiful Ilah dan H. MG Hadi Sutjipto sebagai Calon Bupati (Cabup) dan Caln Wakil Bupati (Cawabup) PKB dalam Pemilukada Sidoarjo 2010, ternyata tak bergeming oleh serangan ”taufan politis” yang dilakukan oleh para Cabup dan Cawabup yang menemui Muhaimin di Jakarta untuk dipasangkan dengan Syaiful Ilah.
Demikian pendapat Gus Rahmat saat dimintai komentar tentang kabar turunnya Rekomendasi DPP PKB yang menunjuk H. Syaiful Ilah dan H. MG Hadi Sutjipto.
”Saya kenal dan tahu sosok dan karakter Muhaimin sejak dia belum ke Jakarta sebagai politikus PKB. Dia punya karakter unik dan sulit ditebak, tapi kalau berurusan dengan aqidah dan petunjuk Allah SWT, dia sangat zakelijk dan gak bisa diubah oleh siapa pun dan materi apa pun,” kata ulama muda saat dihubungi ponselnya, Senin (12/4) sore.
Karena itu, ulama yang senang bermain jejaring sosial di internet ini, tetap yakin Muhaimin sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, akan menerbitkan Rekom Cabup dan Cawabup PKB Sidoarjo untuk Syaiful Ilah dan Hadi Sutjipto. Kabar keberangkatan tim sukses Gesang Budianto ke Jakarta atau calon lain dari PT. Minarak Lapindo Jaya untuk menemui Muhaimin, sejak awal diyakini tak akan mengubah komitmen Muhaimin.
Dasar keyakinannya itu adalah karakter Muhaimin yang sangat menghargai dan percaya pada petunjuk para Kyai, apalagi pilihan para Kyai PKB dan NU atas diri Hadi Sutjipto merupakan hasil shalat Istikhoroh. Selain itu, Muhaimin sendiri sudah bertemu dan bercengkerama secara langsung dengan Hadi Sutjipto, sehingga Menaker itu tahu persis karakter yang dimiliki birokrat berpengalaman itu.
Petimbangan lain yang menutup langkah-langkah pendekatan politis tim sukses Gesang Budianto dan calon lain dari PT. Minarak Lapindo Jaya, karena masalah sosial dari anak perusahaan Bakrie Grup itu yang belum mampu menyelesaikan janjinya dengan para korban lumpur Lapindo. Sehingga kalau Muhaimin menerbitkan rekom untuk memasangkan Syaiful Ilah dengan calon dari PT. Minarak Lapindo Jaya, maka akan berbuntut pada dampak politis yang membuat masyarakat Sidoarjo tidak percaya lagi pada PKB sebagai partai yang pro-rakyat.
Dengan datangnya Rekom DPP PKB pada Minggu (11/4) sore, yang mendelegasi Syaiful Ilah-Hadi Sutjipto untuk maju dalam Pemilukada 2010. Dipastikan Gus Rahmat, apa pun hasil dari Pemilukada Sidoarjo yang berlangsung Juni mendatang, di atas kertas akan mendongkrak suara pemilih dari PKB yang dalam Pemilu 2008 kalah oleh Partai Demorat.
Sedangkan Rekom DPP PKB itu,  menurut Ketua Desk Pilkada DPC PKB Sidoarjo H.Imam Rahmad sudah disampaikan langsung pada H. Syaiful Ilah. Menurut ia, rekom yang terbit pada 31 Maret 2010 itu bernomor 5104/DPP/03/V/A.1/3/2010. Rekom tersebu ditanda tangani langsung oleh Ketua DPP PKB H. Muhaimin Iskandar dan Sekretris Jendral H. Lukman Edi.
Dengan diserahkannya Rekom DPP PKB itu pada Syaiful Ilah, dikatakan, secara de facto dan de jure telah terpastikan siapa Cabup dan Cawabup yang diusuk PKB Sidoarjo. Kalau pun ada beberapa pengurus PKB atau pendukung lain yang kurang puas dengan keputusan ini, hendaknya tidak menghalangi keputusan yang sudah terjadi.
”Penerbitan Rekom DPP itu landasannya bukan untuk kepentingan partai, tapi untuk kepentingan masayarakat Sidoarjo. Karena itu, kalau ada yang tidak puas, silahkan minggir dan jangan menghalang amanah yang diberikan masyarakat Sidoarjo dan PKB,” ujar Imam Rahmad dengan tersenyum penuh arti. (ico/vd)

Syaifu Ilah – Hadi Sutjipto ’Direstui’ Muhaimin

In BURSA PILKADA on 12 Maret 2010 at 10:00 AM
oleh Zulfikar Hisbulrahman / Prima Sp Vardhana
 
Sidoarjo,  TRIBUNPerjalanan pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) H.Syaiful Ilah dan H. MG Hadi Sutjipto maju dalam Pemilukada Sidoarjo 2010 dengan kendaraan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), dapat dipastikan akan menjadi kenyataan. Ini karena Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, Drs. H. Muhaimin Iskandar, MSi sudah memberikan restu secara lisan. Tidak hanya itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) itu sudah menugaskan asistennya untuk membuatan Surat Rekomendasi yang akan dikirimkan ke PKB Sidoarjo.
Demikian informasi yang dberikan Gus Rachmat, ustad muda dari Surabaya yang mempunyai hubungan khusus dengan beberapa pengurus DPP PKB, Jumat (12/03).
Pertemuan khusus antara pasangan Syaiful Ilah dan Had Sutjipto (Suci) dengan Muhamin Iskandar, menurut Gus Rachmat, terjadi di Jakarta. Namun, pertemuan itu berlangsung dalam dua gelombang. Gelombang pertama Muhaimin bertemu Syaiful Ilah dan para Kyai PKB dan NU Sidoarjo, yang datang ke Jakarta untuk menyampaikan hasil Istikhoroh para Kyai PKB dan NU yang menghasilkan H. Hadi Sutjipto sebagai cawabup pilihan Allah Swt.
Melihat hasil laporan tersebut, Muhaimin pun tertarik untuk bertemu dengan Hadi Sutjipto yang juga Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekwildakab Sidoarjo. Selain ingin berkenalan, keponakan almarhum Gus Dur itu juga ingin menyampaikan pesan agar Pak Tjip (panggilan akrab HadiSutjipto, red.) bersikap totalitas dalam membantu Syaiful Ilah maju ke Pemilukada dan membangun Sidoarjo yang kini perekonomiannya berada pada titik nadir.
Melihat Muhaimin memberi sambutan hangat dan menerima dengan tangan terbuka atas sosok Hadi Sutjipto sebagai Cawabup hasil Istikhoroh para Kyai, maka Syaiful Ilah pun sibuk menghubungi Pak Tjip untuk terbang ke Jakarta untuk dipertemukan dengan Muhaimin. Setelah berkali-kali gagal menghubungungi, maka saat berhasil menghubungi Pak Tjip. Dengan antusian Wakil Bupti Sidoarjo itu pun meminta Pak Tjip terbang ke Jakarta dan dijemput di Bandara Soekarno-Hatta, sembari mengantar rombongan para Kyai PKB dan NU Sidoarjo kembali.
”Saat bertemu di Bandara itu, Pak Syaiful langsung mengajak Pak Tjip untuk bertemu dengan Muhaimin. Menjelang Magrib, pasangan Cabup dan Cawabup itu pun bertemu dengan Muhaimin. Melihat waktu petemuan mereka yang ditadirkan Allah menjelang Magrib, saya yakin jika Pak Syaiful dan Pak Tjip merupakan pasangan yang mendapat amanah Allah untuk memimpin Sidarjo,” kata ustad muda yang senang bicara ceplas-ceplos ini.
Pertemuan Syaiful Ilah – Hadi Sutjipto dengan Muhaimin, diakui sumbernya di DPP PKB, berlangsung denga gayeng dan penuh canda tawa. Muhaimin seakan kenal akrab dengan Hadi Sutjipto, meski keduanya baru pertama kali itu bertemu. Dalam pertemuan itu, Muhaimin memberikan garansi ”akherat” jika pasangan Cabup-Cawabup dari PKB Sidoarjo yang maju ke Pemilukada Sidoarjo 2010 adalah Syaiful Ilah dan Hadi Sutjipto.
Sikap terbuka yang ditunjukkan politikus muda yang lemah dalam berbahasa Inggris, karena keberadaan Pak Tjip sebagai Cawabup dari Desk Pemilukada PKB merupakan hasil istikhoroh para Kyai PKB dan NU di Sidoarjo. Sehingga sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, ia berkewajban untuk memuluskan sosok pilihan Allah itu.
”Saya ini hanyalah umat Allah Swt yang kebetulan mendapat amanah memimpin PKB. Karena itu, saya harus mendukung sosok pilihan Allah. Saya takut dengan amarah Allah jika mengambil keputusan yang bertentangan dengan keputusan Allah,” kata Gus Rahmat menirukan ucapan Muhaimin yang didengar dari sahabatnya di DPP PKB. (rza/vd)  

Hadi Sutjipto Hasil Istikhoroh Kyai

In BURSA PILKADA on 4 Maret 2010 at 6:19 AM
oleh Nicolay Miftahurrachman/ Prima Sp Vardhana
Sidoarjo, TRIBUN –Shalat istikhoro para Kyai PC NU Sidoarjo, tenyata tidak jauh dari prediksi. Wakil Bupati Sidoarjo, H. Syaiful Ilah yang maju dalam Pemilukada Sidoarjo 2010 sebagai Calon Bupati, akhirnya mendapatkan pasangan yang berpeluang memuluskan langkahnya untuk merebut tahta W-1.
Hasil istikhoroh para Kyai PKB dan NU Sidoarjo, menurut Rais Syuriah PC NU Sidoarjo KH Rofiq Siroj, menunjuk pada cawabup (Calon Wakil Bupati) H. MG Hadi Sutjipto. Sampai tiga kali Istikhoroh yang dilakukan para ulama, ternyata hasilnya tetap. Sehingga para kyai sepakat menyimplkan, bahwa sosok Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekwilda Kab. Sidoarjo itu merupakan calon pasangan pilihan Allah Swt yang layak mendampingi Saiful Ilah.
”Sejak awal, secara pribadi para Kyai NU di Sidoarjo sudah yakin, bahwa Pak Tjip (panggilan populer Hadi Sutjipto, red.) sangat layak dan pas untuk mendampingi Pak Syaiful. Namun, kami tidak berani mengumumkan, karena kami takut pada Allah,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah dan Al Hidayah, Desa Kedungcangkring, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, tersebut.
Berpasangan dengan Hadi Sutjipto, menurut dia, Syaiful Ilah secara politis memiliki peluang besar untuk berkibar dalam Pemilukada Sidoarjo. Ini karena secara individu, manta Kadindik (Kepala Dinas Pendidikan) Kab. Sidoarjo itu memiliki pendukung fanatik yang siap mensukseskan, baik di lingkungan PNS Pemkab Sidoarjo, Para Guru tetap dan honorer, juga pendukung dari lingkungan lain. Selain itu, memiliki pengalaman di pemerintahan yang sangat banyak, sehingga arah kebijakan pasangan Bupati dan Wakil Bupati akan lebih terfokus dan sesuai dengan amanah yang diharapkan oleh masyarakat Sidoarjo. 
Tak dipungkiri kyai yang akrab dengan wartawan itu, ia nekad membuka hasil istikhoroh para kyai tersebut lantaran ingin bersikap transparan pada masyaraka Sidoarjo. Ia ingin menunjukkan, bahwa para Kyai NU sudah melaksanakan janji untuk istikhoroh atas cawabup, yang layak mendampingi Syaiful Ilah untuk maju dalam Pemilukada Sidoarjo.
”Namun, kalau nantinya Pak Syaiful memilih pasangan yang bukan pasangan hasil istikhoroh para Kyai NU. Hal itu merupakan kebijakan Pak Syaiful sebagai Calon Bupati, sehingga kalau pun nanti dalam perjalanannya mengikuti Pemilukada ataupun memerintah Sidoarjo terjadi musibah akibat amarah Allah, itu juga menjadi tanggungjawab Pak Syaiful,” ujarnya. (ico/vd)

Wiwied Menebar Janji Menuai Kecaman

In BURSA PILKADA, SIDOARJO on 25 Februari 2010 at 10:00 AM
oleh Prima Sp Vardhana / Profil Serie-2 Habis
SEPANJANG mengikuti kampanye pencitraan diri yang dilakukan

Bambang Prasetyo Widodo atau karib disapa Wiwied Soewandi, sepintas lalu sosok putra mantan Bupati Sidoarjo, Soewandi ini mampu memagis sebagian masyarakat yang dikunjungi. Sehingga dirinya pun jadi sosok calon bupati yang menjanjikan untuk membawa kemakmuran pada Kab. Sidoarjo.

Padahal semua janji-janjinya yang bernuansa keberpihakan pada wong cilik dengan wacana Tilik Deso, Noto Deso, Mbangun Kuto itu, hanyalah sebuah orasi politik hasil kecerdikan tim suksesnya. Targetnya kecilnya sekadar sebagai magis pengumpul suara dukungan untuk memuluskan ambisi pribadi dan golongan untuk menguasai Kab. Sidoarjo. Sedangkan target utamanya adalah “mengamankan” bisnis keluarga Bakrie yang terancam akibat tragedi sumur Banjar Panji (populer sebagai Tragedi Lumpur Lapindo, red.). 
Strategi ambisius yang mendorong Wiwied dalam perebutan tahta W-1 itu terlihat dari skenario yang menggiringnya tampil. Kendati dia menegaskan, bahwa majunya sebagai Calon Bupati dalam Pemilukada 2010 murni dari dorongan pribadi, yang ingin mempebaiki kondisi Sidoarjo yang tersuruk pada titik nadir perekonomian nasional itu.Secara psikologis sangatlah kontroversi dengan fakta yang mencengkeram dirinya saat ini.
Sebagai seorang pribadi, Wiwied adalah pejabat Direktur Operasional PT. Minarak Lapindo Jaya yang bertanggung jawab dalam proses pelunasan tanah dan bangunan milik para korban Lumpur Lapindo. Namun fakta membuktikan, hingga saat ini perusahaan juru bayar PT Lapindo Brantas itu tak mampu memenuhi kewajibannya. Pembayaran yang dilakukan selalu diulur-ulur tanpa rasa bersalah dan dosa. Padahal banyak korban Lumpur Lapindo itu kini menjadi keluarga mbabungan (keluarga yang hidup dengan status fakir miskin dan tak punya tempat tinggal).
 TUJUH TURUNAN
Karena itu, beberapa korban Lumpur Lapindo lewat Kus Laksono, Koordinator Tim 16 korban lumpur dari Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (TAS) I, menilai Wiwied Soewandi tidak pantas memimpin Sidoarjo. Sebab dia dinilai gagal mengurusi persoalan jual beli aset warga korban Lapindo. 
“Bagaimana Pak Wiwied mampu mengurus masyrakat Sidoarjo yang jumlahnya jutaan jiwa. Mengurus hak ganti rugi korban Lumpur Lapindo yang jumlahnya ratusan orang saja tidak becus. Kalau ada masyarakat Sidoaro yang mendukungnya itu keblinger tuju tujuh turunan,” katanya dengan senyum sinis.
Hal senada juga disampaikan Muhamad Irsyad, warga Besuki Timur yang tidak masuk peta terdampak. Menurut dia, siapapun sosok yang jadi bupati hasil Pemilukada 2010 tidak akan mampu memberikan perubahan pada nasib korban Lapindo, apalagi terhadap warga yang ada di luar peta seperti warga Besuki Timur. “Lebih-lebih petinggi Minarak juga nanti mencalonkan diri. Peristiwa ini sebuah penghinaan terhadap warga korban Lapindo. Selama 4 tahun kasus Lapindo, mereka tidak memberikan perbaikan, kok mau jadi bupati,” ujar Irsyad meragukan komitmen Wiwied sebagai Calon Bupati yang pro-rakyat.
Sedangkan Muhammad Zainal, warga Renokenongo yang masih belum terbayar sisa pembayaran 80 persen, berpendapat sama. Terhadap semua calon bupati Sidoarjo yang nanti maju, Zainal sangat pesimis. Ia meragkan, bupati terpilih itu akan membawa perubahan bagi Sidoarjo, apalagi untuk masyarakat korban lumpur Lapindo. 
“Kalau Pk Wiwied punya komitmen untuk membawa perubahan bagi Sidoarjo umumnya dan warga korban Lumpur Lapindo khususnya, kenapa tidak ditunjukkan dari dulu untuk memberikan bantuan. Sebagai orang awam, saya yakin majunya Pak Wiwied karena pesanan keluarga Bakrie untuk mengamankan bisnisnya di Sidoarjo,” ujarnya.
Berkaitan dengan penyelesaian pembayaran aset korban lumpur Lapindo sendiri, setidaknya masih ada 20 warga Desa Gempolsari yang belum menerima pembayaran, baik 20 persen maupun 80 persen. Selain itu, ada sekitar 59 berkas warga Desa Jatirejo belum menerima sepeser pun. Sedangkan sekitar 300 lebih warga dari 4 desa terdampak masih terkatung-katung soal sisa pelunasan 80 persen. Selain itu, pemerintah hingga saat ini tidak memiliki program khusus terhadap pemulihan pendidikan dan perekonomian korban Lumpur Lapindo selama hampir 4 tahun. 
Masalah lain yang berpeluang menggagalkan ambisi Wiwied adalah persoalan kredit macet di Bank Jatim Cabang Sidoarjo. Kredit macet sekitar Rp 3 miliar itu terkait profesi Wiwied sebagai developer salah satu perumahan di daerah Candi. Dengan ambisi sebagai Bupati Sidoarjo, menurut Mbah Ponidi -sesepuh masyarakat Tulangan, seharusnya Wiwied merupakan sosok yang sempurna dan taat hukum.
”Saat ini saja, belum menjadi seorang bupati sudah mengantongi predikat pengkredit macet. Bagaimana nanti nasib masyarakat Sidoarjo ke depannya, kalau Pak Wiwied sudah memiliki kekuasaan. Wah bisa-bisa nasib msyaakat Sidoarjo lebih menderita dari kondisi saat ini,” ujarnya.
Berpijak dari ambisi Wiwied Soewandi yang ingin merebut tahtah W-1 dengan ketidakmampuan dalam membantu korban Lumpur Lapindo. Juga, beragam kekurangannya sebagai seorang pribadi dan pengusaha. Tak pelak lagi, para korban Lumpu Lapindo bersama masyarakat Tulangan, Krian, Wonoayu, Porong, Tanggulangin dan kecamatan lain yang akan merapat sepakat melakukan penghadangan terhadap ambisi Wiwied untuk menjadi Bupati Sidoarjo.(pvardhana88@gmail.com)