tribunindonesia

Soekarno Marsaid: Pra-Porpov Silat Tak Akan Diwarnai Masalah

In BELADIRI on 29 Juli 2009 at 11:57 AM

oleh Prima Sp Vardhana

SEBANYAK 382 pesilat dari 37 Pengkot/ Pengkab IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) tampil dalam kejuaraan Pra-Porvov (Pekan Olahraga Provinsi) II di Gelanggang Remaja, 29 Juli – 1 Agustus. Para pesilat itu akan bertarung memperebutkan tiket tampil di arena pencak silat Porprov II di Malang, 5 – 10 Oktober mendatang. Karena itu, peta pertarungan yang akan terjadi dapat diprediksi berlangsung ketat, keras, dan penuh emosi. 

“Kendati persaingan yang akan berlangsung sangat ketat dan penuh emosi, saya yakin dalam even ini tidak akan terjadi sebuah masalah serius yang harus melibatkan KONI Jatim,” kata Ketua Harian KONI Jatim, H. Soekarno Marsaid seusai meresmikan pembukaan kejuaraan tersebut.

Keyakinan tidak akan terjadinya permasalahan serius dalam Pra-Porpov Pencak Silat, menurut mantan Bupati Sumenep ini, karena atmosfer yang dimiliki cabor pencak silat kental dengan sikap fanatisme perguruan dan daerah. Sehingga sangat tidak mungkin akan terjadi sebuah permasalahan serius yang harus melibatkan KONI Jatim, seperti yang terjadi dalam Pra-Porpov Sepak Bola.

Namun, Soekarno dalam sambutannya juga wanti-wanti pada para peserta Pra-Porpov agar bertarung secara sportif dan tampil profesional. Artinya, para peserta hendaknya tidak menunjukan sikap protes yang bernuansakan emosi. Sebaliknya belajar untuk melakukan protes memanfaatkan jalur yang disiapkan panitia penyelenggara, sehingga nantinya peserta akan terbiasa bersikap profesional dan menjunjung tinggi aturan yang ada. 

“Jika para peserta terlatih melakukan protes atas kebijakan wasit dan juri yang dianggap tidak tepat dengan menggunakan jalur protes yang diatur panpel, saya yakin dalam Porpov nanti mereka juga akan terbiasa untuk bersikap profesional dan menjunjung tinggi peraturan yang disiapkan panpel,” ujarnya.

Konsep penyelenggaraan Pra-Porpov cabor Pencak Silat ini, menurut Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Jatim, Irmantara Subagio, sebagai cara untuk melakukan seleksi atas jumlah pesilat yang tampil dalam Porpov II di Malang. Pertimbangannya lataran terjadinya ketimpangan antara jumlah pesilat yang diandalkan 37 kabupaten/kota dengan waktu penyelenggaraan Porprov yang hanya satu minggu.

“Jika pencak silat diselenggarakan tanpa pra-Porpov, maka waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan juara di tiap-tiap kelas dan kategori dibutuhkan waktu lebih dari waktu yang sudah diatur panpel Porprov,” kata mantan petenis nasional ini.

Sedangkan pesilat yang berhak tampil di Malang, dikatakan, adalah pesilat yang mampu masuk dalam babak delapan besar untuk nomor sabung. Sehingga jumlah total pesilat yang nantinya tampil di Malang untuk nomor Sabung (pertarungan) dan TGR (Seni) sekitar 120-an pesilat. (pvardhana88@gmail.com)

Tinggalkan komentar